Pelabuhan Fery Pattumbukang Selayar Perlu Dinormalisasi

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Pelabuhan Fery Pattumbukang Selayar Perlu Dinormalisasi

Redaksi
Senin, 30 Agustus 2021

 


Halocelebes.com Kepulauan Selayar Pelabuhan Fery Syafruddin di Pattumbukang yang terletak dibagian timur Pulau Selayar tepatnya di Desa Lowa Kecamatan Bontosikuyu Kepulauan Selayar Propinsi Sulawesi Selatan saat ini sedang proses pelaksanaan rehabilitasi. Selain itu, juga perlu dinormalisasi.

Pelabuhan yang sudah berusia dua puluh tahun ini menghubungkan antara Propinsi Sulawesi Selatan dengan Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya dari Pelabuhan Bira (Bulukumba), Jampea (Selayar) dengan Pelabuhan Reo dan Morpokot di NTT.

Pelaksanaan rehabilitasi ini dikerjakan oleh PT Putra Jaya dengan besaran anggaran Rp 13.622.218.000,- yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Propinsi Sulsel dengan waktu pelaksanaan selama 210 hari kalender.

“Pembangunan rehabilitasi Pelabuhan Pattumbukang sudah sesuai dengan perencanaan. Tahun 2021 ini sudah mulai dikerjakan pengecoran dermaga serta penggantian MB dan hidroliknya yang diperkirakan rampung pada Nopember 2021 ini. Di Pelabuhan Pattumbukang ini, ada dua item pekerjaan yang mendesak serta memprihatinkan. Yakni dari sisi darat dan sisi laut.” Ir H Ady Ansar, S.Hut, M.M.Pub, IPM ungkapkan melalui jaringan selulernya kepada media ini beberapa waktu lalu.

Dari sisi darat adalah rehabilitasi dermaga dan MB. Dermaga ini sudah berusia 20 tahun lebih akan tetapi tidak pernah mendapatkan anggaran rehabilitasi. Bahkan tiang pancangnya sudah tampak miring. Kemudian pada muara tempat keluar masuknya kapal fery juga tampak terjadi pendangkalan. Dan ini sangat mempengaruhi arah gerak kapal fery yang akan masuk dan keluar di Pelabuhan Pattumbukang. Karena itu sangat diperlukan adanya perhatian Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan dengan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel untuk melakukan normalisasi dan pengerukan.” katanya.

Kemudian pada sisi darat tampak bangunan kantornya sudah roboh akibat diterjang angin kencang beberapa bulan yang lalu. Disamping memang usianya yang sudah tua. Akibatnya bangunan ini sudah tidak dapat difungsikan lagi.” imbuh anggota Komisi D DPRD Sulsel yang membidangi pembangunan.

Tatkala pentingnya pula adalah pembangunan tower jaringan telefon seluler didaerah ini. Karena itu dalam waktu dekat akan dibangun sedikitnya 17 titik tower jaringan handphone termasuk diwilayah Pelabuhan Pattumbukang. Usulannya sudah disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi di Jakarta.” terang Ady Ansar seraya mengakui jika dirinya sendiri yang mengantar surat itu.

Bukan hanya diwilayah Pelabuhan Pattumbukang yang akan dibangun tower akan tetapi diseluruh wilayah kecamatan pulau dan daratan Pulau Selayar yang masih belum terjangkau jaringan seluler. Termasuk di Pulau Jampea Kecamatan Pasi’masunggu dan Pasi’masunggu Timur bagian selatan. Demikian pula diwilayah Taman Nasional Taka Bonerate yang meliputi Pulau Tarupa, Pasi’tallu, Latondu, Rajuni dan Jinato serta Pulau Karumpa di Kecamatan Pasi’lambena. Usulan pembangunan tower ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Kepulauan Selayar dan sudah memperoleh respon positif dari Kementerian Komunikasi dan Informasi di Jakarta.” pungkas Ady Ansar.